Rabu, 27 November 2013

Keutamaan Puasa Bulan Muharram dan Hari 'Asyura




1. Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Muharram;
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
.
"Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu." (HR. Muslim, no. 1982)
.
Menurut Imam Mulla Ali Al-Qaari dalam mensyarah hadits diatas berkata, bahwa secara zahir, maksudnya adalah seluruh hari-hari pada bulan muharram ini. Tetapi telah disebutkan dalam hadits shahih bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam tidak pernah sama sekali berpuasa sebulan penuh kecuali di Ramadhan. Maka hadits ini dipahami, dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Muharram bukan seluruhnya.” (Murqatul Mafatih Syarhu Misykatul Mashabih).
.
Namun sebagian Ulama’ seperti Syeikh Muhammad al-Mukhtar as-Syanqithi membolehkan untuk berpuasa sebulan penuh. (sebagaimana yang di nukil oleh Syeikh Jalal bin Ali Hamdan As-Sulami dalam makalah yang berjudul Dirasat Ushuliyyah Haditsiyyah li Shaum Asyura). Wallahu A’lam.
.
2. Terutama Sangat dianjurkan Untuk berpuasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
.
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
.
Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim no. 1975)
.
3. Disunnahkan juga puasa Tasu’a (9 Muharram).
.
Dalam hadits Shahih:
.
عن ابن عباس رضي اللَّه عنهما قال: " حين صام رسول اللَّه صلى الله عليه وسلم يوم عاشوراء، وأمر بصيامه، قالوا: يا رسول اللَّه إنه يوم تعظّمه اليهود والنصارى؟ فقال رسول اللَّه صلى الله عليه وسلم : فإذا كان العام القابل - إن شاء اللَّه - صمنا اليوم التاسع، قال: فلم يأت العام المقبل، حتى توفي رسول اللَّه صلى الله عليه وسلم
.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma, beliau berkata, “Ketika Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa padanya, mereka menyampaikan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nashrani.’ Lalu beliau Shallallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam sudah wafat.” (HR. Muslim, no. 1916)
------------------------------------------------------

Hadis-Hadis Seputar Puasa ‘Asyura:
.
1.      Diampuni dosa-dosanya selama 1 tahun [dosa-dosa kecil]
.
1. Dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, bersabda : 
.
" صيام يوم عاشوراء، أحتسب على اللَّه أن يكفر السنة التي قبله" .
.
“ Aku berharap pada Allah dengan puasa ‘Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
.
Imam Nawawi Rahimahullah dalam “Syarah Muslim” puasa asyura menghapus dosa-dosa kecil, kadarnya puasa tersebut adalah dapat menghapus dosa seluruhnya kecuali dosa dosa besar”
Dasar yang menunjukkan bahwasanya yang diampuni dosa-dosa kecil adalah hadits berikut:
.
ما ثبت في "صحيح مسلم" عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه أن رسول اللَّه صلى الله عليه وسلم قال: " الصلوات الخمس، والجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان، مكفرات لما بينهن، إذا اجتنبت الكبائر" .
.
 Artinya: Dari Abi Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Shalat lima waktu, shalat jum’at antara jum’at tersebut ke jum’at berikutnya, puasa ramadhan antara bulan Ramadhan ke ramadhan berikutnya,dapat menghapus dosa-dosa diantara keduanya, selama menjauhi dosa-dosa besar.” (Shahih, HR Muslim)
.
2.      Semangat Rasulullah dalam Mengamalkan Puasa Asyura
.
Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu pernah menceritakan tentang puasa Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam,
.
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
.
 “Aku tidak penah melihat Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersemangat puasa pada suatu hari yang lebih beliau utamakan atas selainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan pada satu bulan ini, yakni bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
.
3.      Puasa Asyura termasuk memperingati Nabi Musa, Karena hari tersebut adalah Hari dimana Musa bersama Bani Isra'il di selamatkan oleh Allah dari Musuh [Fir'aun dan Tentaranya]
.
Dalam hadits shahih:
.
عن عبد اللَّه بن عباس رضي اللَّه عنهما قال: " قدم رسول اللَّه صلى الله عليه وسلم المدينة فرأى اليهود تصوم يوم عاشوراء، فقال: ما هذا؟ قالوا: هذا يوم صالح، نجّى اللَّه فيه موسى وبني إسرائيل من عدوهم، فصامه، فقال: أنا أحق بموسى منكم فصامه وأمر بصيامه" .
وفي رواية: " فصامه موسى شكراً، فنحن نصومه" .
وفي رواية أخرى: " فنحن نصومه تعظيماً له
Artinya:
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata : Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab :“ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini sebagai Rasa  Syukur kepada Allah, maka dari itu kami (orang-orang yahudi) berpuasa hari ini. Rasulullah pun bersabda : “Aku lebih berhak atas (mengikuti) Musa daripada kalian“ Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim)
 .
4.      Berpuasa Tasu’a Termasuk Puasa Yang di Lakukan Untuk Menyelisihi Yahudi
.
Dalam hadits shahih:
.
عن ابن عباس رضي اللَّه عنهما قال: " حين صام رسول اللَّه صلى الله عليه وسلم يوم عاشوراء، وأمر بصيامه، قالوا: يا رسول اللَّه إنه يوم تعظّمه اليهود والنصارى؟ فقال رسول اللَّه صلى الله عليه وسلم : فإذا كان العام القابل - إن شاء اللَّه - صمنا اليوم التاسع، قال: فلم يأت العام المقبل، حتى توفي رسول اللَّه صلى الله عليه وسلم
 " .
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam berpuasa pada hari Asyura, dan memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu, Lalu para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, hari asyura’ adalah hari yang di agungkan orang-orang yahudi dan Nasrani, Lalu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab : “Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim)

------------------------------------

Bagaimana Berpuasa ‘Asyura ?

Ibnu Qoyyim rahimahullah dalam kitab Zaadul Ma’aad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan :

- Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (tgl 9, 10 & 11).

- Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits.

- Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja.

Puasa sebanyak tiga hari (9, 10,dan 11) dikuatkan para para ulama dengan beberapa alasan sebagai berikut :

1. Untuk menyelisihi Ahli Kitab.

2. Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat.

3. Dimasukkan dalam puasa tiga hari setiap bulan.
--------------------------------------------
Referensi:
Zadul Ma’ad Karya Imam Ibnul Qayyim Al-Jauzi
Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim Ibnul Hajjaj Karya Imam Nawawi
Dirasat Ushuliyyah Haditsiyyah li Shaum Asyura Karya Jalal bin Ali Hamdan As-Sulami
Dll.
.
[Lilik IbadurR (Abu Utsman)]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar