Inilah Shalat Sunnah Antara Maghrib dan Isya'
Berikut ini adalah amalan sunnah
yang jarang diketahui oleh sebagian kaum muslimin, Yaitu shalat sunnah antara
Waktu maghrib dan Isya’ Jumlahnya tidak terbatas, bisa dikerjakan saat – saat
waktu luang, di kerjakan dua rakaat satu salam, hal tersebut termasuk amalan
yang dicontohkan oleh Rasulullah shallalahu’alaihi wasallam dan juga
Shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
.
1.
Shahabat
Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan.:
.
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَتْ لِي
أُمِّي مَتَى عَهْدُكَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
فَقُلْتُ مَا لِي بِهِ عَهْدٌ مُنْذُ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَهَمَّتْ بِي قُلْتُ
يَا أُمَّهْ دَعِينِي حَتَّى أَذْهَبَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَلَا أَدَعُهُ حَتَّى يَسْتَغْفِرَ لِي وَيَسْتَغْفِرَ لَكِ قَالَ
فَجِئْتُهُ فَصَلَّيْتُ مَعَهُ الْمَغْرِبَ فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ قَامَ
يُصَلِّي فَلَمْ يَزَلْ يُصَلِّي حَتَّى صَلَّى الْعِشَاءَ ثُمَّ خَرَجَ.
.
“Dari Hidzaifah Radhiyallahu ‘anhu
…. Maka aku mendatangi beliau [yakni Nabi sallallahu alaihi wasallam]. aku
shalat maghrib bersama beliau. Seusai shalat (maghrib) beliau berdiri
shalat sunnah dan terus menerus beliau shalat sunnah hingga beliau shalat
isya kemudian beliau keluar.”
.
Hadits diatas diriwayatkan oleh Imam
Ahmad bin Hanbal (38/430 no. 23436) cetakan Muassasah Ar-risalah. Syaikh Abdul
Muhsin Al-Abbad menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih, hadits ini di
shahihkan oleh imam Al-Arna’ut dalam Tahqiq Musnad Ahmad, dan juga Syeikh Al-Albani
dalam Irwa’ul Ghalil (2/222).
.
2.
Dari
anas radhiallahu anhu, tentang ayat As sajdah ayat 16:
.
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ
الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
يُنْفِقُونَ
.
lambung mereka jauh dari tempat
tidurnya sedang mereka berdoa kepada rabbnya dengan rasa takut dan harap dan
mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka (As-Sajdah: 16)
.
Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata
tentang ayat ini: “Mereka bangun untuk shalat sunnah antara maghrib
dan isya.”
.
(Hadits diatas sanadnya Shahih, HR. At-Tirmidzi
dalam As-Sunan no. 3781 dan beliau mengatakan hasan shahih, di shahihkan oleh
Al-Hakim dalam Mustadrok, Adz-dzahabi, dan Syeikh Al-Albani dalam irwa’ul
Ghalil (2/222), dan Syeikh Abdul Muhsin dalam Majmu’ Rasa’il)
………………..
Imam Asy-Syaukani Rahimahullah menyebutkan : Hadis yang
disebutkan diatas menunjukkan disyari’atkannya memperbanyak shalat antara
magrib dan isya. Al-iraqi mengatakan, ‘Di antara sahabat yang shalat antara
magrib dan isya adalah Ibnu Mas’ud, Ibnu Umar, Salman Al-Farisi, dan Ibnu Malik
dari kalangan Anshar,
.
kemudian di kalangan tabi’in, ada Al-Aswad bin Yazid, Utsman
An-Nahdi, Ibnu Abi Mulaikah, Said bin Jubair, Ibnul Munkadir, Abu Hatim,
Abdullah bin Sikkhir, Ali bin Husain, Abu Abdi Rahman Al-Uhaili, Qodhi Syuraih,
dan Abdullah bin Mughaffal. Sementara ulama yang juga merutinkannya adalah
Sufyan At-Tsauri. (Nailul Authar, 3:60)
……………….
Sebagian orang menamai shalat antara
maghib dan isya’ ini dengan nama shalat “Awabin”
Namun dalil yang mereka sebutkan adalah dalilnya dha’if,
.
Berikut ini dalilnya:
.
(من صلى ما بين صلاة المغرب إلى صلاة العشاء؛ فإنها صلاة الأوابين)
.
Artinya:
“Barangsiapa yang shalat sunnah antara
shalat Maghrib sampai isya’ maka
sesungguhnya ia telah mengerjakan shalat Awabin.” (Dha’if HR ibnu Mubarok dalam Kitab Az-Zuhd (10/14), hadits
ini di dha’ifkan oleh Syeikh Al-Albani karena sanadnya Mursal (Adh-Dha’ifah :
4617))
.
Bahkan yang benar adalah shalat
Awabin adalah nama lain dari shalat Dhuha. Sebagaimana hadits Nabi Shallallahu
Alaihi asallam :
عَنْ
زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ، أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى
عَلَى مَسْجِدِ قُبَاءَ، أَوْ دَخَلَ مَسْجِدَ قُبَاءَ، بَعْدَمَا أَشْرَقَتِ
الشَّمْسُ، فَإِذَا هُمْ يُصَلُّونَ فَقَالَ: " إِنَّ صَلَاةَ الْأَوَّابِينَ
كَانُوا يُصَلُّونَهَا إِذَا رَمِضَتْ الْفِصَالُ "
.
Artinya:
Dari
Zaid bin Arqam Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam mendatangi masjid Quba’ atau masuk ke masjid Quba’ setelah
terbitnya matahari, tiba-tiba mereka (para sahabat) mengerjakan shalat Dhuha,
Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
.
“Shalatnya
awwabin adalah shalatnya seseorang disaat anak unta merasakan kakinya kepanasan
karena terbakar panasnya pasir.” (Shahih, HR Ahmad (32/92 no.
19346), Ibnu Abi Syaibah (2/173 no. 7785), dll. Lafadz Milik Imam Ahmad. Di
shahihkan oleh Syeikh Syu’aib Al-Arna’ut dalam Tahqiq Musnad Ahmad).
.
Yang benar adalah Shalat tersebut
adalah shalat Mutlak yang dikerjakan diantara maghrib dan isya’ sebagaimana
yang disebutkan oleh Syeikh Abdul Muhsin, dan selainnya.
.
Maraji’:
Majmu’ Rasail Karya Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr
Irwa’ul Ghalil Fi Takhriji Ahaditsi Manaris Sabil Karya Syeikh Nashiruddin Al-Albani
Fathul Ghifar Al-Jami’ Li Ahkami Sunnati Nabiyyina Al-Mukhtar Karya Al-Hasan bin Ahmad As-Shan’ani
.
Penulis: Lilik ibadur.Rohman. S.Th.I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar