Minggu, 24 Agustus 2014

Disyari'atkan Shalat Sunnah Dua Raka'at Sebelum Maghrib



Disunnahkan melaksanakan shalat sunnah sebelum Shalat Maghrib bagi siapa yang mau. Yang dikerjakan sebelum Maghrib sebanyak dua raka’at.

Beberapa dalil yang jadi dukungan untuk masalah ini adalah sebagai berikut.

HADITS PERTAMA:

Dalam Shahih Bukhari disebutkan, Hadits ‘Abdullah bin Mughoffal Al Muzani, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلُّوا قَبْلَ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ – قَالَ فِى الثَّالِثَةِ – لِمَنْ شَاءَ.
Artinya:

Shalat sunnahlah sebelum Maghrib, beliau mengulangnya sampai tiga kali dan mengucapkan pada ucapan ketiga, “Bagi siapa yang mau.”  (HR. Bukhari no. 1183).

HADITS KEDUA:

Hadits ‘Abdullah bin Mughoffal Al Muzani, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« صَلُّوا قَبْلَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ ». ثُمَّ قَالَ « صَلُّوا قَبْلَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ لِمَنْ شَاءَ ».
Artinya:
Kerjakanlah shalat sunnah sebelum Maghrib dua raka’at.” Kemudian beliau bersabda lagi, “Kerjakanlah shalat sunnah sebelum Maghrib dua raka’at bagi siapa yang mau.”. (HR. Abu Daud no. 1281. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

HADITS KETIGA:

          Dari Abdullah  bin buraidah, Sesungguhnya buraidah al-Muzani Radhiyallahu Anhu bercerita:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم صلى قبل المغرب ركعتين "
Artinya:
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengerjakan shalat sunnah sebelum mahgrib dua raka'at. (HR. Ibnu Hibban, dishahihkan oleh imam ibnu Hibban dan Syeikh Syu’aib Al-Arna’ut).

HADITS KEEMPAT:

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, berkata:


كُنَّا نُصَلِّى عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّمْسِ قَبْلَ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ. فَقُلْتُ لَهُ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَلاَّهُمَا قَالَ كَانَ يَرَانَا نُصَلِّيهِمَا. فَلَمْ يَأْمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا.
Artinya:

 “Dahulu kami melaksanakan shalat sunnah dua raka’at setelah tenggelamnya matahari sebelum shalat Maghrib di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salllam.”

Aku (Mukhtar) bertanya pada Anas, “Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melaksanakan dua raka’at tersebut?” Ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat kami melakukan dua raka’at tersebut, lalu beliau tidak memerintahkan dan tidak pula melarangnya.” (HR. Muslim no. 836).

HADITS KELIMA:

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu  berkata,

كُنَّا بِالْمَدِينَةِ فَإِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ لِصَلاَةِ الْمَغْرِبِ ابْتَدَرُوا السَّوَارِىَ فَيَرْكَعُونَ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ الْغَرِيبَ لَيَدْخُلُ الْمَسْجِدَ فَيَحْسِبُ أَنَّ الصَّلاَةَ قَدْ صُلِّيَتْ مِنْ كَثْرَةِ مَنْ يُصَلِّيهِمَا
Artinya:

Dahulu ketika kami berada di Madinah, ketika muadzin mengumandangkan adzan Maghrib, mereka langsung saling berlomba untuk melakukan shalat dua raka’at dan dua raka’at. Sampai-sampai jika ada orang asing yang masuk dalam masjid, ia akan menyangka bahwa shalat Maghrib sudah dilaksanakkan karena saking banyaknya orang yang melakukan shalat dua raka’at tersebut.”  (HR. Muslim no. 837).

HADITS KEENAM:

Dari Martsad bin Abdullah Al-Yazani berkata:


عَنْ مَرْثَدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْيَزَنِيِّ، قَالَ: أَتَيْت عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ، فَقُلْت: أَلَا أُعْجِبُك مِنْ أَبِي تَمِيمٍ الجيشاني؟ رَكَعَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ! فَقَالَ عُقْبَةُ: إنَّا كُنَّا نَفْعَلُهُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Artinya:
“Saya mendatangi Uqbah bin Amir, lalu aku bertanya: Tidakkah engkau takjub dengan apa yang di kerjakan oleh Abu Tamim, di mengerjakan shalat sunnah sebelum shalat Maghrib. Lalu Uqbah menjawab: “Sesungguhnya kami juga mengerjakannya. (Shahih, HR Bukhori (no. 1184)).

           ATSAR SAHABAT:

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ: " كُنَّا نَرْكَعُهُمَا (أي ركعتين قبل المغرب) إِذَا قُمْنَا بَيْنَ الْأَذَانِ، وَالْإِقَامَةِ مِنَ الْمَغْرِبِ " وَفِي رِوَايَةِ السُّكَّرِيِّ: " إِذَا قُمْنَا " يَعْنِي بَيْنَ الْأَذَانَيْنِ، وَالْإِقَامَةِ مِنَ الْمَغْرِبِ. (أخرجه البيهقي في سنن الكبرى (2/668))
Artinya:

Dari Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu Anhu berkata: “Kami mengerjakan shalat sunnah

dua raka’at sebelum shalat maghrib diantara adzan dan iqamah". (HR Baihaqi dalam Sunan Al-Kubro (2/668), saya katakan sanad ini hasan).

عَنْ زِرٍّ بن حبيش قَالَ: " كَانَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ، وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يُصَلِّيَانِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ " قَالَ سُفْيَانُ: وَحَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ عَامِرٍ قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسًا يَقُولُ: " كَانَ كِبَارُ أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبْتَدِرُونَ السَّوَارِيَ يُصَلُّونَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ". (أخرجه البيهقي في سنن الكبرى (2/669))

Artinya:

Dari Zirra Ibnu Hubaisy berkata: Dahulu Abdurrahman Ibnu Auf dan  Ubay ibnu Ka’ab mengerjakan shalat sunnah sebelum maghrib. Sufyan juga pernah berkata: telah sampai kabar kepadaku dari Amru bin Amir, ia berkata: Saya pernah mendengar Anas bin Malik berkata: Dahulu para penghulu (kibar) sahabat bersegera mengerjakan shalat sunnah sebelum maghrib.” ((HR Baihaqi dalam Sunan Al-Kubro (2/669), saya katakan sanad ini jayyid).


عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: " كُنَّا لَا نَدَعُ الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ فِي زَمَانِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " (أخرجه البيهقي في سنن الكبرى (2/669))

Artinya:

Dari Abu Umamah Al-Bahili Radhiyallahu Anhu berkata: Kami tidak pernah meninggalkan dua raka’at sunnah sebelum shalat maghrib. ((HR Baihaqi dalam Sunan Al-Kubro (2/669), saya katakan sanadnya terputus, didalamnya ada Mak’khul –perowi mursal).


عَنْ زُغْبَانَ مَوْلَى حَبِيبِ بْنِ مَسْلَمَةَ قَالَ: " رَأَيْتُ أَصْحَابَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَهُبُّونَ إِلَيْهَا كَمَا يَهُبُّونَ إِلَى الْمَكْتُوبَةِ " يَعْنِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ. (أخرجه البيهقي في سنن الكبرى (2/669))

Artinya:

Dari Rughban Maula Habib ibnu Salamah berkata: “Saya melihat para Sahabat Rasulullah bersegera  sebagaimana bersegeranya mereka dalam mengerjakan shalat wajib, yaitu mereka bersegera mengerjakan shalat sunnah dua raka’at sebelum shalat maghrib.” ((HR Baihaqi dalam Sunan Al-Kubro (2/669), saya katakan sanadnya jayyid).




عَنْ رَاشِدِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ: " أَشْهَدُ عَلَى خَمْسَةِ نَفَرٍ مِمَّنْ بَايَعَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ مِنْهُمْ مِرْدَاسٌ، أَوِ ابْنُ مِرْدَاسٍ أَنَّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ". (أخرجه البيهقي في سنن الكبرى (2/669))
Artinya:

Dari Rasyid ibnu Yasar berkata: “Saya menyaksikan ada lima sahabat yang ikut membai’at bersama Rasulullah di bawah pohon (Syajarotur Ridhwan) diantara mereka Mirdas, Ibnu Mirdas, mereka semua mengerjakan shalat sunnah sebelum shalat maghrib. (HR Al-Baihaqi dalam Sunanul Kubro (2/669) saya katakan sanadnya hasan).

Imam Nawawi Rahimahullah menjelaskan, “Hadits-hadits di atas menunjukkan akan dianjurkannya shalat sunnah dua raka’at antara tenggelamnya matahari dan shalat maghrib dilaksanakan. Namun mengenai anjuran shalat sunnah sebelum Maghrib ada dua pendapat dalam madzhab Syafi’i, sebagian syafi'iyyah menganjurkan, dan sebagian yang lainnya tidak, yang paling kuat dalam madzhab syafi'i adalah tidak disunnahkan. Namun berdasarkan pendapat para peneliti hadits, yang lebih kuat adalah shalat sunnah sebelum Maghrib tetap disunnahkan, alasannya karena dukungan hadits-hadits di atas.” (Syarh Shahih Muslim, 6: 111).

Penulis: Lilik ibadurrohman, S.Th.I.

1 komentar:

  1. citizen eco drive titanium watch - Tioga Arts
    The Eco-Drive is titanium lighter than aluminum Titanium Watches is a premium premium watch made in the titanium astroneer state nier titanium alloy of Ohio. It is an ultra efficient watch made in USA. titanium drill bit set The quality of this watches 2018 ford fusion hybrid titanium

    BalasHapus